Instalasi Endoskopi

Instalasi Endoskopi

Endoskopi adalah pemeriksaan atau tindakan pengobatan ke dalam saluran pencernaan dengan menggunakan peralatan berupa teropong (endoskop).
Tindakan Endoskopi dapat dibedakan menjadi 2 :

  1. Gastroskopi (gambar a) : untuk melihat dan mengetahui keadaan bagian dalam saluran cerna bagian atas dan melakukan tindakan terapi atau pengobatan dalam rongga saluran cerna bagian atas mulai dari tenggorokan (esofagus), lambung (maag), sampai ke usus 12 jari.
  2. Kolonoskopi (gambar b) : untuk melihat dan mengetahui keadaan bagian dalam saluran cerna bagian bawah dan melakukan tindakan terapi atau pengobatan dalam rongga saluran cerna bagian bawah (usus besar).

Keunggulan Endoskopi Saluran Pencernaan

  1. Dapat melihat dengan jelas lokasi dan jenis kelainan dalam rongga saluran cerna secara langsung pada penderita dengan bantuan monitor dalam waktu singkat serta akurasi yang tinggi.
  2. Dapat dilakukan biopsy untuk pemeriksaan Patologi Anatomi sehinggga dapat diketahui kelainan secara pasti.
  3. Hasil pemeriksaan dapat langsung dicetak, kelainan langsung didiagnosis dan segera ditentukan cara mengatasinya.
  4. Dapat dipakai untuk melakukan tindakan pengobatan kelainan saluran cerna (atas dan bawah), dengan resiko yang jauh lebih ringan dari pada operasi.
  5. Pada kondusi tertentu dapat menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah, dan rawat inap lebih singkat.
  6. Dapat juga dilakukan pada bayi dan anak-anak. Untuk kenyamanan dan mengurangi trauma selama tindakan dapat dilakukan pembiusan umum.

Kegunaan Teknik Endoskopi

Gastroskopi dipakai untuk :

  1. Menentukan diagnosis penderita dengan keluhan saluran cerna yang berulang (kronis) atau berat, dengan keluhan seperti : nyeri pada ulu hati, kembung, mual, dan muntah.
  2. Mengetahui pendarahan saluran cerna atas (ditandai dengan muntah darah), menentukan sumber pendarahan, dan menghentikan pendarahan tersebut.
  3. Pengobatan varices tenggorokan (esofagus).
  4. Mengangkat daging daging tumbuh (polip) di tenggorokan (esofagus) maupun dilambung,
  5. Mengambil benda-benda yang tertelan pada saluran cerna, seperti : koin, gigi palsu, duri ikan, batu baterai (jam tangan), kancing, dll.
  6. Melakukan gastrostomi (tindakan membuat lubang secara langsung pada lambung untuk memberikan makanan pada keadaan tertentu).

Kolonoskopi dipakai untuk :

  1. Mengetahui kelainan saluran cerna bawah (ditandai dengan buang air besar berdarah), menentukan sumber pendarahan, dan menhentikan pendarahan, dan menghentikan pendarahan tersebut.
  2. Menentukan penyebab diare menahun.
  3. Menentukan penyebab sembelit menahun.
  4. Mendeteksi kanker usus stadium awal dan lanjut.
  5. Mencari penyebab sakit perut kronis.
  6. Mengangkat daging tumbuh (polip) di usus besar.

Persiapan tindakan endoskopi :

Gastroskopi

  1. Puasa tidak makan dan minum sedikitnya 6 jam sebelum dilakukan pemeriksaan
  2. Gigi palsu dan kacamata harus dilepas selama pemeriksaan
  3. Riwayat alergi dilaporkan
  4. Sebelum tindakan menandatangani dokumen informed consent (persetujuan tindakan medis)

Kolonoskopi
Pemeriksaan ini memerlukan pembersihan usus besar yang baik agar memperoleh hasil/diagnosis yang tepat dan menghindari pemeriksaan ulangan.

  1. 1 hari sebelum tindakan (pukul 07.00-18.00) hanya diperbolehkan diet cair saja (misal : susu, jus, bubur) 3x/hari dan minum air putih.
  2. Pukul 19.00 minum fleet 1 botol, lalu minum air sebanyak-banyaknya (±2 liter)
  3. Setelah itu puasa
  4. Pukul 05.00 (esok harinya) masukkan fleet enema dalam anus/dubur dengan posisi miring kemudian tahan minimal 15 menit
  5. Sebelum berangkat ke rumah sakit diperbolehkan minum air gula 1-2 gelas
  6. Datang ke ruang endoskopi dengan membawa pemeriksaan laboratorium yang ada
  7. Sebelum tindakan menandatangani dokumen informed consent (persetujuan tindakan medis)

Jadwal Endoskopi
Waktu pelaksanaan

  • Setiap hari kerja (senin – sabtu) Pukul 08.00 – 14.00 WIB
  • Untuk tindakan emergensi atau cito dapat dilakukan di luar jam kerja

Dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam (konsultan gastro-enterro-hepatologi)

Dokter Bertugas